In memoriam: Sr. Paula van der Putten

on .

Sr. Paula van der PuttenManusia dijadikan dari debu tanah dan kembali menjadi tanah. Namun nafas Allah, roh yang membuat dia hidup, kembali kepada Allah. Hari ini tanggal 26 April 2013, tepat di hari ulang tahun profesinya yang ke-64, Sr. Paula dijemput Sang Mempelai.

Sr. Paula lahir dari pasanagn Cornelis van der Putten dan Johanna Zuiderduin di Belanda 87 tahun yang lalu. Ia dibaptis dengan nama Gerarda Catherina. Sejak kecil ia bercita-cita membaktikan diri kepada Tuhan dengan melayani sebagai misionaris.

Untuk mewujudkan impiannya itu ia masuk Ordo Santa Ursula di Boxtel dalam usia 21 tahun. Ia berkaul kekal di Maastricht Belanda tanggal 26 April 1952. Bulan Desember tahun itu, dalam usia 27 tahun, ia berlayar ke tanah misi dan sesudah 20 hari berlabuh di Tanjung Priok Batavia, sekarang Jakarta.

Kesehatan yang rapuh tidak menjadi penghalang baginya untuk melayani dengan sepenuh hati di asrama, dapur dan rumah tangga. Komunitas-komunitas yang telah menikmati pelayanannya adalah jatinegara, Sukabumi, Theresia Jakarta, Merdeka Bandung, Jl. Pos Jakarta, Roma Generalat dan Bandung Supratman.

Sr. Paula mengakhiri pelayanannya di Roma generalat dalam usia 77 tahun. Ia memilih untuk menghabiskan masa tuanya di Indonesia yang sudah menjadi tanah airnya yang kedua. Ia sempat tinggal di Komunitas Merdeka selama satu tahun, kemudian pindah ke Supratman tahun 2003.

Dalam 10 tahun terakhir masa hidupnya ia banyak membantu di porter, menerima tamu dan melayani tilpon. Usia tinggi tidak membuatnya pikun karena ia rajin mengikuti perkembangan zaman, terlebih dunia politik, dari surat kabar dan berita-berita di televise.

Kata-kata yang paling sering diucapkannya adalah “terima kasih” untuk setiap bantuan sekecil apapun, dan “maaf” kalau ia merasa merepotkan orang. Di saat meninggal pun ia tidak merepotkan. Tak ada yang menyaksikan saat Sang Mempelai datang menjemput pengantin-Nya. Sr. Paula sudah siap dengan pelita bernyala untuk menyongsong kedatangan Sang Raja.

Sekarang  Sr. Paula boleh beristirahat dari kerjanya dan dibebaskan dari segala penyakitnya.

Misa requiem dilaksanakan pada keesokan harinya (27/4) pukul 10.00 di kapel Mater Boni Consilii. Misa yang dipersembahkan oleh Rm. Rutten, OSC, Rm. Anton, OSC dan Rm. Samong, OSC ini dihadiri oleh para Romo, Suster Ursulin, Putri Santa Angela, Ursulin Sekulir dan Umat.

“Veni Sponsa Christi” yang mengalun begitu indah, dipilih sebagai  nyanyian  pembuka dalam misa yang berlangsung khidmat ini. Sedangkan lagu “Regina Caeli”, doa Rosario dan dentang lonceng kapel menjadi pengiring yang menghantar  prosesi  jenazah Sr. Paula menuju ke pemakaman.

Sr. Paula sudah bersatu dengan Sang Mempelai. Semoga ia tetap mendoakan kita supaya kita semakin tumbuh dalam iman, harapan, kasih dan semangat doa, dan siap setiap waktu untuk dipanggil pulang ke Rumah Bapa.