Komunitas: Santa Maria Juanda - Jakarta
Tanggal Berdiri: 7 Februari 1856
Suster Perintis: Sr. Ursula Merteens
Karya Kerasulan: Pendidikan
LATAR BELAKANG SEJARAH
Pada tanggal 7 Februari 1856, kapal Herman yang berlayar selama 140 hari dari Belanda berlabuh di Batavia. Sebenarnya tanggal 5 Februari kapal itu sudah sampai, tetapi karena diombang ambingkan ombak yang dahsyat maka tujuh orang suster ursulin baru dapat mendarat 2 hari kemudian. Mereka tiba bersama tiga pastor praja yaitu: Pst Frassen, Pst Verhaag dan Pst Van Ophoven didampingi Mgr Vrancken sendiri. Uskup inilah yang meminta kerelaan Ursulin di Belanda untuk misi di pulau Jawa.
Ke tujuh Suster itu adalah: Sr Ursula Merteens, dari komunitas Maeseyck ditunjuk sebagai pemimpin kelompok kecil ini. Lalu Sr Marie Xavier Verhuyght, dari komunitas Haut Croix, Belgia. Ke lima Ursulin lain berasal dari Sittard yaitu: Sr Angèle Küippers, Sr Emmanuel Harris, Sr Jeanne Nieuwenhuyzen, Sr Marie Geraedts, dan novis Sr André van Gemert. Mereka tiba dengan gembira bercampur cemas, karena keadaan Sr Emmanuel yang sakit parah. Kemudian mereka diantar ke jalan Noordwijk (sekarang Jl. Ir. H. Juanda).
Sebanyak 30 putri masuk asrama pada tanggal 13 Mei 1856 dan tanggal 1 Agustus mulai menerima 62 murid TK (Frobel School) sedangkan SD (Lagere School) menerima 295 murid. Antara tahun 1856-1863 lima suster dari kelompok pertama meninggal karena penyakit kolera dan typhus. Maka datanglah 8 suster lagi tanggal 6 April 1858 untuk mengajar.
Tahun 1881 dibuka Noormal School (kemudian disebut SGA/SPG). Lalu pada tanggal 3 Juli 1911 dibuka HBS dengan nama Sekolah Menengah Atas Ratu Emma. Tahun 1933 didirikan SKKP (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama/setingkat SMP), menyusul SKKA (setingkat SMA) tahun 1971. Namun adanya kebijakan pemerintah sekolah-sekolah itu ditutup satu per satu, yang terakhir SPG ditutup tahun 1991.
Kejadian penting di biara Jakarta-Juanda antara lain, peresmian dan pemberkatan Kapel tanggal 21 Januari 1924, dibukanya kursus bahasa Jepang oleh tentara Jepang tanggal 2 Juni 1942, di tahun yang sama dibuka SR (Sekolah Rakyat) dengan bahasa Melayu pada tanggal 8 Juni. Tepat 16 Januari 1950, SGA mulai menerima siswa laki-laki, sehingga awal tahun ajaran ada asrama putri, TKK, 2 SR dengan bahasa Melayu dan Belanda, SKKP/SKKA dan SGA. Tanggal 1 Agustus 1952 Berdiri SMP Santa Maria, yang kemudian dibangun lagi dan diresmikan 21 Juli 1982.
Dari semua sekolah itu yang kini masih dan terus berlangsung adalah TK-KB, SD, SMP dan SMK Santa Maria (Jurusan Boga dan Busana) dengan motto: Cerdas-Mandiri-PenuhKasih (Bright-Independent-Loving).
Saat ini jumlah anggota komunitas seluruhnya adalah 17 suster, dan ada 2 aspiran. Pemimpin komunitas saat ini adalah Sr Ingrid Widhiningsih, osu.