Komunitas: Santa Angela - Merdeka, Bandung
Tanggal Berdiri: 1 Januari 1906
Suster Perintis: Sr. Augustine
Karya Kerasulan: Pendidikan
LATAR BELAKANG SEJARAH
Tujuh suster Ursulin berangkat dari Rotterdam pada tanggal 20 September 1855 dan tiba di pantai Batavia pada tanggal 5 Februari 1856 sebelum mendarat dua hari kemudian. Tanggung jawab yang berat ditambah dengan kondisi yang tidak akrab dan wabah penyakit (kolera dan tipus) yang sering terjadi, menjadi tekanan dalam karya Suster Ursulin. Salah satu suster meninggal karena demam empat hari setelah tiba di Batavia dalam usia 27 tahun. Menyusul kemudian 5 dari 7 suster tersebut meninggal (1856-1863). Salah satunya baru berusia 23 tahun. Kelompok kedua dengan 8 suster tiba di Batavia dan Belanda pada bulan April 1858 setelah perjalanan 6 bulan.
Pada tanggal 1 Januari 1906 Suster Agustine dengan lima suster lain dari Noordwijk, naik kereta api ke Bandung. Mereka dijemput Pastor Timmers dan mereka berangkat ke hotel Preanger. Dua hari kemudian, kelima suster sudah tinggal di rumah baru, yang terdiri dari empat kamar, dua serambi, paviliun dan ruang-ruang tambahan untuk dapur, kamar mandi dan gudang.
Kemudian dua suster datang lagi dari Noordwijk. Dengan demikian jumlah mereka keseluruhan adalah tujuh orang yang terdiri dari :
• Muder Xavier Neujeun (pemimpin biara)
• Sr. Barbara van der Meer
• Sr. Clotilde van Dijk
• Sr. Coletta
• Sr. Ita Farelly
• Sr. Jequqline kaizer
• Sr. Noberta
Pada bulan yang sama mulai dibuka kursus keterampilan tangan dan TKK. Suster-suster terpaksa berwiraswasta dengan cara menjahit karena tidak memiliki penghasilan. Kemudian pada tanggal 2 Juli 1906 SD Santa Angela dibuka dan beberapa suster baru muncul : Sr. Boniface Cox, Sr. Bernada, Sr. Cecile, Sr. Clara Beumen, Sr. Hildegard dan Sr. Josephine Hageman. Karena rumah tersebut hanya dapat menampung tujuh orang, sebagian dari mereka terpaksa tidur di gudang. Kemudian para suster pada tanggal 1 Juli 192, HBS (Hogere Burger School) dibuka dengan total murid 11 orang. Untuk sekolah ini didatangkan 3 guru dari Noordwijk yaitu sr. Agnes Grene, Sr.Anastasia Mignolet dan Sr. Varonique Ahne. Gedung HBS yang baru diberkati dan dinamakan St Angela. Pendidikan di sekolah ini memakan waktu 3 tahun dan memiliki dua kelas paralel dengan jumlah murid 50 orang.
Tahun 1937 mulai dibangun gedung untuk SKKP "Mater Amabilis". Muridnya ialah anak-anak dari kursus keterampilan.
10 Mei 1940 sirine dibunyikan. Jerman menyerang Belanda di negeri Belanda
Tanggal 23 September 1940 persiapan perang, latihan umum di setiap sekolah untuk lari ke tempat-tempat perlindungan yang dibangun di halaman sekolah.
8 Desember 1941 pemerintah Belanda menyatakan perang terhadap Jepang. Para anak asrama pulang ke rumah orangtuanya kecuali anak-anak yang berasal dari perkebunan di luar kota. Awal Maret 1942 sekolah dipakai untuk tentara Jepang 8 Maret 1942 Secara resmi Jepang masuk ke kota Bandung
21 Maret 1942 Semua sekolah harus ditutup termasuk Sekolah Santa Angela. Agustus 1942 warga negara Belanda mulai dimasukkan ke kamp termasuk para Suster Ursulin yang ada di Bandung
15 Desember 1942 : Untuk memenuhi kebutuhan para wanita di Belanda yang masuk ke kamp tahanan, para suster memberi semua perabot dapur SKKP dan sebagian dari biara mereka sendiri.
31 Januari 1943 : Semua suster Ursulin Jawa 17 orang, berangkat ke Jakarta memakai kain kebaya (antara lain Sr.Floribertha dan Sr. Godefrida yang kini penghuni Komunitas Merdeka).
6 Maret 1943 : Semua suster diusir dari Merdeka. Mereka ke biara Supratman. Anak-anak yatim piatu juga ikut ke Biara Supratman yang sudah menjadi kamp tahanan yang digabung dengan kamp tahanan Cihapit. Anak-anak ini untuk seterusnya mengikuti para suster masuk keluar kamp tahanan
16 Agustus 1944 : para suster mengajar anak-anak di dalam kamp tahanan, di alun-alun dan di gedung gereja Protestan yang masih termasuk kamp. Jumlah "murid" 350 orang dan masih terus bertambah.
27 November 1944 : Para suster dan anak-anak yatim piatu naik truk ke stasiun kereta api. Dengan kereta api yang tertutup rapat, mereka dibawa ke kamp "Adek" (kamp yang sangat kotor), di Jakarta kemudian dibawa lagi ke kamp Kramat (Jakarta). Di kamp "Adek" itu Sr. Aquina van de Berg meninggal dunia karena disentri. Suster-suster Belanda dalam kamp sampai Oktober 1945.
26 Oktober 1945 : Lima suster kembali ke Bandung. Sekolah dan biara Merdeka masih dipakai untuk pengungsi perang
Akhir Oktober 1945 : Para suster kembali ke Merdeka. Bagian biara sebelah atas kosong. Mereka membersihkan bagian itu sebaik mungkin. SD sudah berjalan di bawah pimpinan RAPWI yang melarang guru Katolik dan pelajaran agama.
Karena para tenaga guru HBS kurang memadai, HBS dihapus. Para suster mulai mengajar di SD Berchman di jalan Jawa.
4 Maret 1946 : Karena anggota komunitas satu demi satu pindah, sisa suster yang lain pindah ke Supratman 1.
25 Maret 1946 : Bandung Lautan Api
8 Januari 1947 : Gedung SKKP boleh dipakai untuk SD. Setiap hari suster-suster di Supratman ke Merdeka untuk mengajar anak SD 1 Agustus 1947 : Mulai membuka AMS (Aldemene Middlebare Scholl) yang lamanya enam tahun. Peti sabun dan peti susu dipakai untuk bangku sekolah. Aula gedung SMP dan SMA dipakai tentara Belanda. SKKP dipakai para Bruder untuk biara mereka. SD mempunyai 14 kelas dengan murid 450 murid. HBS dan AMS mempunyai 70 murid dan TKK 90 murid.
1 Agustus 1950 : SKKP dibuka kembali. Ada 3 macam SD :
• SD dengan bahasa Indonesia
• SD dengan bahasa Indonesia dan Belanda
• SD dengan bahasa Belanda (Konkordan)
1 Oktober 1950 : Mulai membuka asrama kembali. Jumlah anak asrama ada 8 orang
21 April 1951 : Untuk pertama kali merayakan hari Kartini di sekolah
6 Juli 1954 : Sekolah-sekolah St.Angela mendapat subsidi dari pemerintah
1 Agustus 1954 : SGA dibuka atas anjuran Mgr. Arntz, jumlah murid : 30 orang. Jumlah murid semua (TKK-SD-SMP-SMA-SGA-SKKP) 1327 orang.
13 April 1958 : Semua guru warga negara asing dan mereka yang sudah berusia di atas 55 tahun tidak diijinkan untuk menjadi guru di sekolah-sekolah. Sr.Baptista van der Hoeven mengganti Sr. Ancilla di SGA.
Seiring dengan perjalanannya, sekolah Santa Angela menutup SGA dan SKKP sehingga sekolah tinggal TK,SD,SMP dan SMA dibawah naungan Yayasan Widya Bhakti yang dikelola oleh para Suster Ursulin komunitas Merdeka.
Dengan perkembangan jaman Sekolah Santa Angela terus mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Pada tahun 2007 di buka Playgroup.
Sampai dengan saat ini sekolah Santa Angela yang bernaung dibawah Yayasan Widya Bhakti adalah :
• PG-TK Santa Angela
• SD Santa Angela
• SMP Santa Angela
• SMA Santa Angela