Profil Komunitas Ende

LATAR BELAKANG SEJARAH

Kisah penyebaran cahaya lilin ke nusa bunga (Flores) dimulai oleh 3 (tiga) suster Ursulin pada tanggal 8 Juli 1957. Penebaran cahaya lilin itu diprakarsai oleh Sr. Marie Jose van Dun, OSU, Sr. Lucie van den Broek, OSU dan Sr. Clemance Rompas, OSU. Mereka datang ke Ende dengan kapal Herman. Komunitas Ursulin pertama bertempat tinggal di Jalan Sudirman, di biara CIJ. Mereka tinggal seatap dengan suster CIJ meski berbeda komunitas. Mereka hidup dan berkarya dalam kesederhanaan.

Pada tanggal 27 Juli 1957 diadakan misa perdana di komunitas kecil itu sebagai awal berdirinya komunitas Ursulin di Ende. Para suster mulai menangani karya-karya yang berkaitan dengan pendidikan. Sr. Marie Jose van Dun, OSU mengajar bahasa Perancis dan sejarah di SMA Syuradikara, Sr. Clemance Rompas, OSU mengajar  agama di sekolah rakyat Ende II. Selain itu beliau mengajar agama untuk ibu-ibu yang masih buta huruf atas permintaan pastor paroki Katedral. Sedangkan Sr. Lucie van den broek, OSU mengurus semua kebutuhan yang berhubungan dengan kerumahtanggaan.

Kesabaran pelayanan dan kekuatan iman akan penyelenggaraan ilahi harus menjadi pedoman utama dalam hidup para suster. Pada tanggal 25 Agustus 1957, para suster pindah ke komunitas baru di Jalan Wirajaya. Saat itu para suster sudah memiliki tanah dan rumah baru.

Tuhan senantiasa membuka jalan dan mendampingi para suster dalam karya pelayanan mereka. Dengan penuh semangat mereka mulai membangun sarana untuk belajar. Maka, pada tanggal 1 Oktober 1957, SGA dibuka untuk putri tetapi bekerjasama dengan SPG Frateran Ndao. Asrama pun dibuka dengan menerima 20 orang putri yang bersekolah di SGA Santa Ursula.

Pendidikan mulai berkembang dan tumbuh pula benih-benih panggilan hidup membiara. Pada tanggal 8 September 1960, Ursulin menerima 2 orang putri sebagai calon biarawati. Hal ini bertambah lagi pada tahun 1961 menjadi 5 orang. Selain itu pada tahun 1963, pemimpin biara (saat itu) Sr. Marie Jose van Dun, OSU diganti oleh Sr. Julie van Den Berg, OSU.

Karya para suster terus berkembang dengan subur karena diberkati oleh Tuhan sendiri. Pada tanggal 27 Pebruari 1964 para suster Ursulin mulai mengelola SD Santa Ursula dengan hanya 2 ruang kelas dan bernaung di bawah Yayasan persekolahan Ende Lio (Yasukel). SD Santa Ursula ini menjadi tempat latihan/praktek bagi siswi SGA.

Tuhan terus menyertai dan memberkati karya para suster. Perkembangan yang berarti terus terjadi. Pada bulan Nopember 1970, biara Ursulin dibuka di Ruteng. Kemudian pada tahun 1975 karya Ursulin dibuka di Borong. Dan akhirnya berkembang pula sampai di Labuan Bajo pada tahun 1989. Sedangkan dalam bidang karya, rencana membuka Kursus Pembimbing Tenaga Pembangunan Masyarakat (PTPM) dilaksanakan pada tanggal 16 September 1971 atas inisiatif dari para uskup se- Nusa Tenggara. Mereka memberi kepercayaan kepada Ursulin untuk menyiapkan tenaga-tenaga yang siap bekerja untuk membangun NTT. Kursus tersebut dimulai pada tanggal 31 Januari 1972 dengan 5 suster SSPS, 1 bruder SVD dan 2 awam.

Perkembangan jaman menuntut peningkatan mutu dalam pelayanan, maka pada tahun 1982, PTPM ditingkatkan menjadi pendidikan formal APM (Akademi Pembangunan Masyarakat). Tidak terlalu lama, 4 tahun kemudian yaitu tahun 1986, APM berubah statusnya menjadi AAP (Akademi Administrasi Pembangunan). Karena kebutuhan masyarakat, pada tahun 2001, AAP berubah status menjadi STPM (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat) Santa Ursula dengan mengasuh 2 Program Studi yaitu Administrasi Pembangunan (D3) dan Ilmu Sosiatri (S1).

Kerasulan Ursulin di Ende tidak berdiri sendiri. Ia terikat dengan situasi nasional. Kerasulan pendidikan di tingkat SPG sebenarnya sangat dibutuhkan masyarakat NTT namun pertimbangan negara sangat berbeda. Pemerintah menutup SPG pada tahun 1989. Dewan Pimpinan Ursulin Indonesia tetap memikirkan karya pendidikan alternatif setelah SPG ditutup, maka pada tahun yang sama, SMP Santa Ursula Ende mendapat ijin untuk dibuka dengan 36 murid dan 10 tenaga edukatif.  

Selain sekolah, para suster di komunitas Ende melayani kaum muda melalui kerasulan asrama. Ada 3 buah asrama yaitu asrama putri Santa Ursula untuk siswi SMP Santa Ursula Ende, Asrama putri Santa Angela untuk siswi SMA/SMK dan asrama Angelo Paupire untuk mahasiswi.